Cinta dan Materi, Mana Yang Lebih Penting ?

Tuntutan hidup yang semakin tinggi tentunya akan memaksa kita semua untuk berusaha semaksimal dan sekeras mungkin untuk dapat memenuhi dan mencukupi kebutuhan sehari – hari, ditambah lagi gaya hidup hidup diluar sana yang sering terlihat oleh mata akan membuat kita semakin terpesona dan terperdaya untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih dari cukup, yang bukan hanya sekedar makan dan rumah sederhana untuk berteduh, tapi lebih dari itu.
cinta dan materi
 

Pengaruh – pengaruh dari luar telah membuat kita seolah tenggelam dalam buaian dan nafsu duniawi yang begitu tinggi, bahkan sampai – sampai rela melakukan korupsi, menipu, menistakan agama bahkan sampai melakukan pembunuhan. Semuanya dilakukan demi bisa hidup dengan gemilangan harta/materi,demi gaya hidup yang WAH, demi rasa hormat dan pengakuan yang terdengar nyaman ditelinga, membuat senyum mengembang dan seolah dunia berkata kamu punya segalanya, kamu bisa dapatkan apa saja, dan mulailah kesombongan itu datang.

Cinta dan Materi adalah dua hal yang berbeda namun sering kali keduanya menjadi bahan pertimbangan ketika seorang insan akan menentukan pasangan hidupnya, keduanya terkadang menjadi polemik tersendiri dikalangan para remaja yang beranjak dewasa.

Rasa cinta tidak memiliki batasan, namun memang ada batas – batas toleransi tertentu yang dimiliki oleh seseorang dalam menentukan  cintanya, ini memang tergantung dari masing – masing idividu. Ketika seseorang jatuh cinta atau saling mencintai satu sama lain maka keduanya akan mengenyampingkan kekurangan orang yang dicintainya. Pernah dengar isitilah “Cinta itu buta”, sepertinya isitilah itu masih relevan pada era sekarang ini.

Kehidupan yang semakin keras ini telah merubah pemikiran setiap manusia tentang cinta, karena cinta seperti hanya sebuah ungkapan kata yang tiada artinya, “Tidak cukup makan cinta”, “Memangnya kenyang makan cinta”, perkataan tersebut tentunya telah menggambarkan bahwa ada pemikiran bahwa Materi lebih penting dari cinta. Tapi nyatanya terkadang materi yang berlimpah ternyata justru tidak bisa membuahkan kebahagiaan sejati, lihatlah para artis – artis yang sering kawin – cerai, bila dilihat secara sepintas seharusnya artis – artis dengan gaya hidup mewah itu bisa menikmati cintanya, tidak perlu bingung – bingung memikirkan hal – hal yang berkaitan dengan materi, tapi ternyata materi tidak bisa mempertahankan keutuhan cinta, tidak bisa menjamin utuhnya sebuah cinta.

Kalau kamu berfikir sebaliknya,”Bila hanya cinta saja tidak cukup bukan ?” tentu saja benar, tapi apakah orang yang benar – benar mencintaimu hanya akan diam saja ?, hanya akan memberikan cinta saja ? tentunya tidak seperti itu juga, karena sejatinya ketika rasa Cinta itu ada seharusnya akan tumbuh semangat dan tanggung jawab yang tinggi, akan ada kekuatan yang mendorongnya untuk terus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan yang terbaik.

Sekarang yang jadi permasalahan justru adalah bagaimana sikap dan penerimaan kita terhadap perjuangan tersebut ? Ketika semua ego bisa dikesampingkan maka kedamian dalam sebuah cinta bisa didapatkan dan materi akan dianggap sebagai pelengkap saja, keperluan saja, dan bukan keharusan dengan batas/standar tertentu.

Bila dikembalikan lagi ke pokok permasalahan, lebih penting mana Cinta atau Materi ? tentu semuanya kembali lagi kepada pribadi masing – masing, tak masalah jika ada orang berfikir bahwa cinta itu lebih penting dari materi, atau materi itu lebih penting dari cinta, karena memang keduanya akan selalu ada dalam kehidupan sebuah keluarga, ketika keduanya bisa berkolaborasi dalam koridor yang sesuai maka tentunya akan tercipta sebuah keharmonisan dan kentrentaman dalam sebuah kehidupan berkeluarga. Hanya saja jika kamu dicintai hanya karena materi, tentunya ini akan jadi masalah tersendiri.

Akhirnya semua ini hanya akan terus menerus menjadi sebuah polemik yang berkepanjangan, semuanya akan memiliki pandangan dan keyakinan yang berbeda tentang hal itu, semuanya bisa atas dasar pengalaman pribadi atau mungkin hanya sebatas sebuah teori.